Rabu, 30 Juni 2010

Pemekatan Hayati

BAB I
Pengertian
Pemekatan hayati adalah proses peningkatan kadar bahan pencemar dengan melewati tubuh makhluk hidup (dalam bahasa Inggris dkenal sebagai biomagnification). Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh ganggang. Selanjutnya ganggang tersebut dimakan oleh udangkecil. Udang kecl dimakan oleh ikan besar. Dan jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, maka bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.

Biasanya, bahan pencemar yang masuk ke perairan memiliki kadar yang kecil. Ini disebabkan karena bahan pencemar itu telah mengalami pengenceran. Jika bahan pencemar itu terserap oleh tubuh ganggang, maka kadarnya telah meningkat ratusan dan bahkan ribuan kali. Bahkan pencemar di dalam air yang kadarnya hanya 0,00007 ppm, di dalam tubuh ganggang dapt menjadi 0,007 ppm. Karena udang kecil memakan tidak hanya satu sel ganggang melainkan banyak sel ganggang, maka di dalam tubuh udang kecil kadar bahan pencemar dapat menjadi 0,7 ppm. Di dalam tubuh ikan, kadar bahan pencemar itu meningkat lagimenjadi 25 ppm. Di tubuh orang yang sering memakan ikan, kadar bahan pencemar akan meningkat menjadi 75 ppm.
Peningkatan konsentrasi suatu zat yang terjadi dalam rantai makanan sebagai akibat dari:
  • Tidak bisa diuraikan oleh proses lingkungan
  • Rantai makanan yang tercemar
  • Rendah (atau bahkan tidak ada) laju degradasi internal / ekskresi substansi (sering karena air tdk dpt memecahkan)



BAB II
Pembahasan
Faktor Penyebab Pemekatan Hayati dan Pencegahannya

Ada 2 Faktor penyebab terjadinya pemekatan hayati, yaitu :
  • Pencemaran Air
  • Pencemaran Tanah

I. Pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia, seperti limbah pemukiman, limbah pertanian, limbah industry, dan limbah pertambangan. Pencemaran air ini adalah factor yang sering mengakibatkan terjadinya pemekatan hayati. Hal ini terjadi karena setiap makhluk hidup sangat bergantung sekali terhadap air.

Walaupun tadi telah dijelaskan bahwa bahan pencemar yang masuk ke perairan memiliki kadar yang kecil, namun kadarnya bisa bertambah banyak setelah memasuki tubuh makhluk hidup. Contohnya seperti diatas bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh ganggang. Selanjutnya ganggang tersebut dimakan oleh udangkecil. Udang kecil dimakan oleh ikan besar. Dan jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, maka bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia. Semakin banyak tubuh makhluk hidup yang dilewati oleh zat tercemar tersebut, maka semakin besar juga kadar yang akan terbentuk.



Mencegah/Mengurangi Dampak Pencemaran Air

Limbah atau bahan buangan yang dihasilkan dari semua aktifitas kehidupan manusia, baik dari setiap rumah tangga, kegiatan pertanian, industri serta pertambangan tidak bisa kita hindari. Namun kita masih bisa mencegah atau paling tidak mengurangi dampak dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya juga akan merugikan manusia.
Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya; setiap rumah tangga sebaiknya menggunakan deterjen secukupnya dan memilah sampah organik dari sampah anorganik. Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang. Pemerintah bekerjasama dengan World Bank, pada saat ini tengah mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang melakukan pengomposan sampah kota.

II. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat menyebabkan pemekatan hayati, contohnya zat beracun tadi meracuni binatang yang berada di tanah seperti cacing, jika cacing telah teracuni lalu cacing itu dimakan ayam kemudian ayamnya dimakan manusia maka itu bisa membahayakan kesehatan. Selain dapat berdampak secara tidak langsung zat beracun tadi dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Mencegah/Mengurangi Dampak Pencemaran Tanah

Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:
  1. Remidiasi.Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
  2. Bioremediasi. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

III. Cara Mencegah Terjadinya Pemekatan Hayati

Karena pemekatan hayati cukup berbahaya bagi makhluk hidup maka sebaiknya mulai dari sekarang kita mencegahnya agar tidak terjadi. Berikut ini merupakan hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah pemekatan hayati :

  1. Biasakan hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini merupakan cara yang paling mudah untuk mencegah terjadinya pemekatan hayati selain itu dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya kita juga dapat terhindar dari bibit penyakit lainnya.
  2. Mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia. Dengan mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia ini dapat membantu mencegah pemekatan hayati, karena penggunaan bahan kimia seperti pestisida dapat meracuni tanah maupun air karena sulit diuraikan oleh mikroobakteri.
  3. Mendaur ulang bahan-bahan yang bisa di daur ulang.




BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan

Pemekatan hayati adalah proses peningkatan kadar bahan pencemar dengan melewati tubuh makhluk hidup (dalam bahasa Inggris dkenal sebagai biomagnification). Hal ini disebabkan oleh dua factor, yaitu : Pencemaran air dan Pencemaran Tanah.
Adapun cara pencegahannya dengan tiga hal, yaitu : Biasakan hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan, Mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia, Mendaur ulang bahan-bahan yang bisa di daur ulang.

B. Saran

Untuk lebih memahami semua tentang Pemekatan hayati, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.

Label